Menurut keterangan dari saksi pertama, Arifin Mandiri, seorang cleaning service di Akademi Gizi, ia mendengar bunyi ledakan disusul dengan asap dan api yang muncul dari rumah yang terletak dekat dengan gudang Akademi Gizi. Saksi langsung melapor ke dinas pemadam kebakaran yang terletak di samping Polsek Malalayang.
Saksi kedua, Yulin Gumolung, yang juga bekerja di Akademi Gizi, menyatakan bahwa ia mendengar ledakan keras dan melihat api mulai membakar rumah tersebut. Ia segera menghubungi saksi pertama untuk melaporkan kejadian tersebut ke petugas pemadam kebakaran.
Saksi ketiga, Rizal Theola, Kepala Lingkungan IX, yang juga menerima informasi mengenai kebakaran tersebut, langsung menuju TKP dan mencoba memastikan apakah ada korban di dalam rumah yang terbakar. Namun, saat itu tidak ada orang di dalam rumah, dan api semakin membesar. Rumah yang terbakar tersebut diketahui milik keluarga Patuti yang sudah lama tidak dihuni oleh pemiliknya.
Sekitar pukul 11.45 WITA, api berhasil dipadamkan dengan menggunakan tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkot Manado.
Polsek Malalayang segera mengamankan TKP, memasang garis polisi, serta melakukan pengumpulan bahan keterangan dari saksi-saksi yang ada. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan personil inafis Polresta Manado untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Saat ini, kerugian material belum dapat dipastikan karena rumah tersebut sudah lama tidak dihuni oleh pemiliknya, dan pemilik rumah, Fitri Patuti, yang berada di Makassar, serta suaminya yang bekerja di Gorontalo, tengah dalam perjalanan menuju Manado. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
(Atar)