Terduga Teroris FA Sudah Tak Aktif Sebagai Anggota Muhammadiyah Yogyakarta

 

Seorang terduga teroris berinisial FA ditangkap oleh Densus 88 di Bandara Soekarno Hatta pada Jumat(9/4). Usai penangkapan ini, Densus 88 menggeledah rumah FA yang ada di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Sempat beredar kabar jika FA merupakan seorang Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah. Kabar ini pun dibantah oleh Mabes Polri melalui Kepala Divisi Humasnya, Irjen Pol Argo Yuwono.

Menanggapi kabar ini, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rakhmanto mengatakan bahwa FA memang memiliki Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) atau nomor keanggotaan Muhammadiyah.

"Kalau dari keanggotaan, iya ini pengakuan dari beliau sendiri memang punya NBM. Tetapi untuk jadi pengurus dia (FA) masuk PCM Mantrijeron sebagai anggota Majelis Tablig. Tapi menurut Ketua PCM Mantrijeron dia juga tidak terlalu aktif. Saya sendiri secara pribadi memang belum kenal," kata Akhid saat dihubungi, Senin (12/4).

"Ya baru belakangan ini (bergabung menjadi anggota Muhammadiyah) sekitar tahun 2017 atau 2019. Tapi begini ketika dia bergabung itu pun sebenarnya bukan kemauan dia karena hanya dimasukkan namanya oleh seseorang. Jadi informasi dari Ketua PCM, ketika menyusun personalia di tingkat PCM ada yang usul dia dimasukkan," sambung Akhid.

Akhid menerangkan jika keanggotaan Muhammadiyah sangatlah terbuka. Akhid menerangkan tidak akan ada seleksi khusus untuk menjadi anggota Muhammadiyah. Hanya saja memang untuk pengisian blangko keanggotaan dibutuhkan rekomendasi dari pengurus ranting dan pengurus cabang Muhammadiyah.

Akhid menjabarkan dari keterangan sejumlah orang, FA memang bergaul dengan baik di lingkungan warga Muhammadiyah. FA, kata Akhid dikenal sering memberikan ceramah-ceramah di masjid.

"Ya karena beliau di lingkungan warga Muhammadiyah memang semuanya mengetahui dia orang baik. Jadi di lingkungan baik, sopan, bahkan sering ceramah-ceramah di beberapa masjid dan sebagainya. Terutama di kalangan anak muda dia dekat dengan anak muda," ungkap Akhid.

"Nah sekali lagi aktivitas beliau di luar Muhammadiyah itu kita enggak ngerti. Orang itu kan bajunya (organisasinya) banyak. Kebetulan yang muncul baju Muhammadiyahnya padahal bajunya banyak. Tapi kok ya yang muncul baju Muhammadiyah, kita enggak tau aktivitas dia di luar Muhammadiyah," tutur Akhid.

Sebagai pribadi, Akhid pun memertanyakan aktivitas FA yang berada di Turki sebelum ditangkap oleh Densus 88. Menurut Akhid, di masa pandemi Covid-19 seperti ini agak aneh seseorang berpergian ke luar negeri.

"Saya agak mempertanyakan masa seperti ini kok ke Turki. Kok ke Turki itu ngapain? Apa hanya ke Turki saja apa ke yang lainnya. Ini menjadi satu pertanyaan yang wajar kalau muncul," tegas Akhid.

sumber : merdeka.com




Posting Komentar untuk "Terduga Teroris FA Sudah Tak Aktif Sebagai Anggota Muhammadiyah Yogyakarta"